blog ini udah kayak rumah tdak berpenghuni, hampir setengah tahun aku tak mengunjungi, ia terlihat usang dan seperti tak bertuan, iya bukan hanya sarang laba2 yg mulai ada diblog ini, sarang2 tikus pun udah mulai banyak hehe (lebay)... iya inilah pertanda blog ini sepi pengunjung, begitupun dengan tuannya jarang sekali untuk berkunjung, mungkin karena sibuk merajut mimpi, menata hidup, merencanakan masa depan hehe sedikit bijak..
iya mungkin ada benarnya hampir 1 tahun ini disibukkan dengan skripsi (sok sibuk nih), jika mendengar kata s krip si.. mungkin itu pertanda engkau akan meninggalkan kampus, bukan karena tidak disayang dosen tapi karena sudah waktunya selesai masa perkuliahan, iya jika mendengar kata skripsi maka impianmu pun akan semakin dekat dengan kesuksesan,,,
inilah yang aku alami, rasanya baru kemarin lulus Aliyah, ehh rasanya baru minggu kemaren lulus Tsanawiyah (SMP sederajat), eh rasanya baru satu bulan yang lalu lulus SD... sepertinya baru kemarin sore masuk Fakultas Kedokteran ini... eh ternyata udah 3 tahun lebih menuntut ilmu Allah ini, subahallah...Alhamdulillah Allah akbar begitu cepat waktu berlalu... Alhamdulillah rasa syukur kepada Allah SWT hingga aku bisa bertahan dan terus memperjuangkan mimpi ini...hingga akhirnya skripsi dan sidangpun dinyatakan lulus oleh dosen pembimbing dan penguji.
walaupun setelah sidang skripsi ini aku akan menajalani yang namanya " COAS " selama 2 tahun, tapi setidaknya langkah untuk meraih impian itu semakin dekat... #JadikanHambaSelaluBersyukurYaROBB
iyaa.... kertas usang bertuliskan " ingin jadi dokter" nampaknya beberapa langkah lagi akan terwujud, iyaa semangat ini semakin menggebu walaupun terkadang kepenatan pun datang...
rasanya ingin aku berteriak dan merintih wahai mak, abah... anakmu sebentar lagi akan mengenakan jas putih, engkau akan memanggilku " DOKTER" ... cita2 itu sebentar lagi terwujud mak, abah.. 2 tahun lagi insya Allah aku akan wisuda dan disumpah menjadi DOKTER.
mak... abah.. aku mohon kalian bersabar atas cemoohan mereka..
iyaa aku akan membuktikan kepada orang2 yang mencemooh mak dan abah akan kepergianku untuk merantau ke Jakarta ini, biarlah waktu yang menjawab semua cemoohan, hinaan mereka...
iyaa aku mohon mak dan abah bersabar untuk melihatku menggunkan jas putih itu, aku mohon mak dan abah selalu mendo'akanku dalam setiap sujudmu kepada Allah swt...
mak.. abah.. ku ucapkan berjuta2 terimakasih yang tak terhingga kepada kalian, berkat do'a, motivasi, serta semangatmu aku bisa selangkah demi langkah mengayunkan tangan dan melangkahkan kaki untuk meraih cita2ku ini...
semoga mak dan abah selalu diberi kesehatan oleh Allah swt...
YA ROBB dari ibukota Indonesia ini aku memohon kepadaMU agar memberikan kekuatan hidup kepada kedua orangtuaku, janganlah engkau mengambilnya sebelum aku membahagiakan keduanya...aamiin YA ROBB
Tunggu aku jadi " DOKTERmu " mak.. abah..
#AnakPetani
walaupun anak kampung tapi punya nyali yang luar biasa untuk menjadi orang sukses
Laman
- Benarkah aku TERORIS ?
- Meeting with president FIMA in malaysia
- Perjuangan SMP/Tsanawiyahku
- Perjuangan saat aku SD
- YA ALLAH aku jatuh CINTA
- Hukum mengucapkan natal
- samakah koruptor dengan pencuri sandal ??
- Perjuangan masa SMA/Aliyahku
- Nobar Arsenal VS MU
- Mahasiswa jualan DIKAMPUS
- Mau jadi DOKTER ? ada BEASISWA ni...!
- Allah tempat kembali
- Menabung untuk jas dan sepatu pantopel abah
Senin, 16 September 2013
Selasa, 23 April 2013
Pesan mak : Orang susah harus sadar diri nak...!
Sms ataupun telfon mak ( panggilan untuk ibuku ) setiap hari/2 hari
sekali sudah menjadi rutinitasku, walaupun hanya menanyakan “ apa kabar ?“ atau
“ sudah sholat dan makan mak ? “. Mungkin sedikit lebay, tapi ini adalah bentuk
perhatianku kepada ibu yg telah mendidik dan membesarkanku.
Sama halnya yg aku lakukan hari ini, aku telfon ibuku ba’da sholat
isya, setelah menanyakan “ apo kabar mak (pake bahasa palembang)” ? mak
menjawab : “Alhamdulillah baek-baek be, cak inilah kabar mak nak..(sambil
tertawa kecil hehe)”. mak pun menanyakan kabarku : kau apo kabar? Ku jawab :
alhamdulillah baek jugo mak ( dgn senyuman membayangkan mak disampingku).
Singkat cerita setelah panjang lebar bercerita, tiba2 mak masuk ke
suatu topik tentang masa depanku (COAS, jadi dokter, kerja dll), akhirnya mak
bicara tentang calon pasangan hidupku kelak, entah kenapa, sebenarnya aku
enggan membicarakan ini, tapi mak terus bercerita dan menasihatiku, aku pun mulai
mendengarkan :
Mak pun mulai menasihatiku : nak.. kito ni wong saro, wong susah..
jadi harus sadar diri, dak usah banyak agai, dak usah banyak kendak “ bingung
ya ..? “. Jadi.. kurang lebih artinya gini “ nak, kita ini orang susah, orang
tak punya.. jadi harus sadar diri, jangan banyak maunya “. * aku terus
mendengarkan *.
Mak melanjutkan: “ mak cuma
berharap agek kalo kau nak pilih bini, carilah yang biso nerimo keluargo kito,
jelaske ke dio tentang keluargo kito, kalo kito ni wong susah,.. mak dak galak
kecewa, mak dak galak sakit hati nak..”. Artinya kurang lebih gini : “ nak..
mak cuma ingin dan berharap carilah pasangan hidup yg bisa menerima keluarga
kita apa adanya, jelaskan dan ceritakan kepada calon istrimu kalo kita ini
orang susah, mak ga mau kecewa nak, mak ga mau sakit hati nak “. Aku pun tetap
mendengarkan sambil sesekali ngomong “ iyo mak “ tanda taat dan mengerti apa yg
mak maksud.
Lalu mak melanjutkan “ nak.. mak ga perlu yang kaya, cantik, anak
pejabat ataupun orang terkenal sekalipun, mak cuma mau calon menantu mak, calon
istrimu adalah yang bisa menerima keadaan kita, memahami kesederhanaan keluarga
kita nak...” dengan nada sedih dan serius mak menasihatiku.
Temukanlah wanita seperti itu nak.. maka engkau akan bahagia, dan
engkau juga telah membuat mak bahagia...nak. aku pun menjawab : “iyo mak”.
Aku pun mulai berpikir dan mengakhiri telfon mak dengan sedikit
menangis dan sedih, ternyata yang selama ini aku lakukan adalah salah, dari
dulu aku tidak pernah memikirkan itu, aku tidak pernah memikirkan apa yang akan
terjadi dengan keluargaku nanti? Aku tidak pernah memikirkan apakah pasanganku
nanti bisa menerima keluargaku? Rasanya sulit mencari yang seperti itu...
Hati kecil ini berbicara “
ma’afin anakmu mak “... mungkin selama ini aku salah dalam memilih ataupun
untuk menentukan psangan hidup...
itulah bentuk kasih sayang mak kepadaku... mak sangat sayang
kepadaku, malam ini aku mendapatkan pelajaran yang sangat berarti dalam
hidupku.. aku bangga memilikimu mak.
@RDM
(Rumah DokterMuslim ) Ciputat, 23 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)