saudara2ku
tulisan ini saya copas dari catatan temenku di FB nya , tadinya sih malu malu
mau post ini coz bukan tulisan sendiri tapi karena insya ALLAH ada manfaatnya
jadi aku copas aja hehhee .
iya mungkin menyanyi dizaman
sekarang bukanlah suatu aib ataupun maksiat bagi kebanyakan orang,karena itu
semua seni dan untuk dijadikan hiburan,namun terkadang kita tidak menyadari
bahwa lirik2nya ada yg melenceng dari akal sehat bahkan dapat menjerumuskan
kita kedalam dosa.NA'UDZUBILLAH MIN DZALIK.....langsung aja brooo..monggo
dibaca ceritanya dibawah ini :
Islamedia - Di sebuah mentoring pada
suatu kampus, kakak kelas yang menjadi mentor bagi adik-adik kelasnya berpesan
untuk hati-hati terhadap lirik lagu yang menyeret pada kekufuran. Setelah
menerangkan surat Adz-Dzariyat 56, “Dan tidaklah Kuciptakan Jin dan Manusia
kecuali untuk beribadah kepadaKu (Allah swt)”, sang mentor memberi contoh lagu
yang melawan ayat tersebut.
Hawa tercipta di dunia
Untuk menemani sang Adam
Begitu juga dirimu
Tercipta ‘tuk temani aku
“Nah, itu contoh lirik lagu yang berlawanan dengan Qur’an. Apakah Allah ridho
kita merayu lawan jenis dengan mengatakan “kau tercipta untukku”, padahal dalam
Al-Qur’an Allah telah menegaskan bahwa manusia itu tercipta untuk beribadah
kepada Allah? Awas, jatohnya syirik lho..”
Lalu seorang peserta mentoring
mendebat, “Kan bener bang, saat Adam kesepian di surga, Allah menciptakan Hawa
untuk nemenin Adam.”
Kemudian sang mentor menjawab,
“Apakah setelah Adam meninggal, Hawa ikut meninggal? Kan masa tugasnya sudah
berakhir”. Begitu jawab si mentor.
Well, memang apa yang dikatakan
mentor itu ada benarnya. Bahwa banyak lirik lagu yang tidak layak diucapkan
karena bisa-bisa menyeret kita pada kesyirikan dan kekufuran. Sering ada lirik
begini pada lagu metal (mellow total), “Aku tak bisa hidup tanpamu”. Coba pikir
dengan akal sehat! Selain terlalu cengeng dan gak banget, syair seperti ini
jelas mengesampingkan kekuasaan Allah swt. Allah yang menghidupkan dan mematikan.
Juga syair “Kau lah segalanya bagiku”, di mana letak ikatan antara seorang
muslim dengan Allah swt, bila keberadaan Dzat Yang Memberi Nikmat dipinggirkan
oleh manusia yang dianggap segala-galanya. Naudzubillahi min dzalik.
Memang ada yang bakal menyanggah,
“Ah.. itu kan cuma lagu. Seni.” Iya, tapi apakah sebuah seni tidak punya
batasan? Apakah kita boleh bernyanyi semau kita hingga menghina Allah swt?
Lirik lagu Bruno Mars yang berjudul
“It Will Rain” yang baru-baru ini ngehits juga mengandung lirik yang serem.
There’s no religion that could save
me.
No matter how long my knees are on
the floor
Terasa gak, dengan menyanyikan lagu
itu, kita mendeklarasikan diri kita menjadi seorang atheis atau agnostic, atau
apalah? Padahal kalau kita ngaji, jelas sekali Islam lah agama yang
menyelamatkan kita dunia dan akhirat. Pantas kah kita menyanyikan lagu ini
sementara setiap detik kita dilimpahkan nikmat oleh Allah swt? Kemana rasa
sopan kita kepada Tuhan?
Ada lagi… Rasulullah saw telah bersabda, "Barang siapa yang bersumpah
dengan selain Allah sungguh telah musyrik. [HR Tirmidzi]. Pada hadits lain,
"Setiap sumpah yang diucapkan tidak dengan nama Allah, termasuk perbuatan
syirik.'" (HR Hakim). Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam kitab Fat-hul
Baari (XI/531), "Sabda Nabi, 'Maka ia telah kafir atau berbuat syirik,'
tujuannya adalah penegasan dan penekanan larangan. Hal ini telah dijadikan
sandaran oleh para ulama yang mengharamkannya."
Lalu coba rekan muda nilai lirik
lagu yang dinyanyikan Rosa yang berbunyi: "…Kubersumpah atas nama
cinta…" Jelas sekali tersirat bahwa si pencipta lirik bersumpah tidak
dengan nama Allah, tapi atas nama cinta. Maunya sih indah… Tapi apa iya aturan
agama bisa dikesampingkan demi terciptanya keindahan? Apa iya kita rela
menyanyikan lagu yang punya konsekuensi yang sangat berat, bisa sampai pada
kemusyrikan.
Karena hidup ini tidak ada sedetik pun tanpa nikmat Tuhan, maka tidak
selayaknya kita tidak peduli atas ridho Tuhan sedetik pun. Termasuk saat
bernyanyi, jangan memancing-mancing perbuatan yang Allah tidak ridhoi.
Terakhir, ada ayat yang bisa kita
renungkan bersama. Ayat-ayat yang ada pada akhir surat Asy-Syu’ara. Bercerita
tentang penyair yang menjadi teman syetan karena syair-syairnya yang
menjerumuskan manusia pada kesesatan, kedustaan, dan hal-hal yang tidak
diridhoi Allah.
“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaithan-syaithan itu turun?
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka
menghadapkan pendengaran (kepada syaithan) itu, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang pendusta. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang
sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah,
dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan
(nya)?, Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh
dan banyak menyebut nama Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita
kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana
mereka akan kembali.”(QS Asy-Syu’ara 221-227)
semoga kita semua selalu dibimbing
oleh ALLAH SWT kejalan yang benar .aamiiiiiin
@Rumah Dokter Muslim
jakarta 8 desember 2012